Banjarbaru, 4 Agustus 2025. Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan modern, mulai dari sistem rekomendasi media sosial hingga otomatisasi pekerjaan dan analisis data dalam berbagai bidang. Namun, di balik semua kecanggihan itu, muncul pertanyaan penting: apakah penggunaan AI sudah dibarengi dengan nilai-nilai etika?
Melalui konten edukatif bertajuk "Tahukah Kamu?", STMIK Banjarbaru mengangkat tema Etika dalam Penggunaan AI untuk mengajak sivitas akademika dan masyarakat luas memahami pentingnya nilai moral dalam perkembangan teknologi.
“Etika adalah kompas dalam dunia digital. Tanpanya, teknologi bisa kehilangan arah.”
Beberapa tantangan etika dalam penggunaan AI antara lain:
- Algoritma yang bias terhadap ras, gender, atau kelompok tertentu.
- Penyalahgunaan data pribadi tanpa persetujuan.
- Deepfake dan hoaks yang menyebar dengan sangat meyakinkan.
- Chatbot tanpa filter yang dapat memberi informasi menyesatkan.
“Sebagai institusi teknologi, STMIK Banjarbaru mendorong mahasiswa tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memahami tanggung jawab moral dalam mengembangkan dan menggunakannya,” ujar salah satu dosen pengampu mata kuliah Kecerdasan Buatan.
Dengan tema ini, STMIK Banjarbaru menekankan bahwa menjadi generasi digital bukan hanya soal kecakapan teknis, tetapi juga kepekaan etis. Teknologi hebat memerlukan manusia yang bijak agar dapat digunakan untuk kebaikan bersama.